Jakarta berantakan
Demonstrasi di sejumlah titik di Jakarta berlangsung rusuh hingga malam hari. Sejak sore tadi, tak ada lagi lektur yang digaungkan massa pendemo.
detikcom memantau lokasi demonstrasi di sejumlah titik di Jakarta, Kamis (8/10/2020). Setidaknya ada lima titik lokasi demo yaitu Cabang Harmoni, Tugu Tani, Patung Kuda, Sarinah-Thamrin dan Bundaran HI.
Massa dari berbagai elemen itu awalnya menyampaikan aspirasi perlawanan terhadap omnibus law UU Membuat Kerja. Mereka juga membawa sejumlah spanduk yang menyindir pemerintah & DPR.
Sampai akhirnya kegemparan pecah di Simpang Harmoni. Kawula pun tak lagi menyampaikan orasi.
Kerusuhan itu terjadi sekitar pukul 13. 30 WIB. Massa melempari polisi dengan botol dan batu.
Kekacauan juga terjadi di kawasan Patung Kuda sekitar pukul 14. 19 WIB. Polisi mengimbau massa buat tidak anarkis tapi massa langgeng melempari batu.
Setelah itu, kerusuhan pun terjadi pada sejumlah titik sampai malam keadaan. Polisi memukul mundur massa secara menembakkan gas air mata.
Namun sebagian demonstran tentu bertahan. Mereka membakar fasilitas umum.
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengungkapkan sejumlah naungan TransJakarta di DKI Jakarta dirusak dan dibakar massa demo omnibus law. Kerugian diperkirakan mencapai Rp 25 miliar.
“DKI yang akan dibiayai, tadi sudah diprediksi sudah dihitung kira-kira Rp 25 miliar, ” kata Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan pada kawasan Bundaran HI, Jakarta Sentral, Kamis (8/10).
Selain halte, ada juga fasilitas umum lain yang dirusak massa. Beserta rinciannya sejauh ini:
Pos Polisi
– Gardu polisi Tugu Tani dibakar
– Pos polisi Monas dibakar
– Pos polisi arca kuda dirusak, kaca dipecahkan
– Pos polisi Harmoni dirusak dan dicoret-coret
Gedung Kementerian
– Gedung Kementerian ESDM
– Kedubes AS
Ekskavator
– 1 unit ekskavator di depan Bundaran HI dibakar
Sepeda Gratis
– Sepeda gratis di Halte Sarinah pula ikut terbakar
Polisi Sebut Perusuh Rusak Fasilitas Umum
Demonstrasi di dekat Istana dan medan Harmoni, Jakarta Pusat, berakhir ribut. Polisi menyebut bahwa massa tersebut adalah perusuh.
“Itu para perusuh, ” kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Yusri Yunus saat dihubungi, Kamis (8/10).
Yusri mengucapkan massa tersebut menunggangi aksi pekerja. Massa diduga menunggangi aksi secara tujuan membuat kericuhan.
“Jadi sekarang gini, ini tidak lagi teman teman buruh, itu sudah perusuh semuanya. Jadi tersebut perusuh semua karena, mereka dasar menunggangi teman teman buruh ini untuk melalukan kerusuhan, “imbuh Yusri.
“Teman-teman sudah banyak kembali tapi mereka masih bertahan dan merusak fasilitas umum, tercatat fasilitas kepolisian, ada beberapa pos-pos yang mereka bakar dan rusak, termasuk halte bus yang tersedia dari depan HI, ada mobil yang dirusak, ” ujar Yusri.
Dia pun menyungguhkan pihaknya akan menyelidiki perusakan ini. Pihak kepolisian juga akan mengagut-agut para perusuh tersebut.
“Iya bakal kita selidiki seluruh ini, ini perusuh semuanya, ” ucapnya.
(knv/fjp)