Jakarta – Selain kasus penodongan senjata airsoft gun, polisi juga menyidik kasus tabrak lari Muhammad Farid Andika, pengemudi Fortuner ‘koboi’ di Duren Sawit, Jakarta Timur. Nasib Muhammad Farid Andika di peristiwa kecelakaan akan ditentukan siang ini.
“Rencana terang ini gelar perkara buat penentuan persangkaan pasal dalam UU Lalu Lintas pada yang bersangkutan. Cuma ini kecelakaan luka ringan, ” kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Yusri Yunus, di Gedung Humas Polda Metro Jaya, Jakarta Selatan, Senin (5/4/2021).
Yusri mengatakan pihaknya sudah memeriksa beberapa bukti terkait kasus kecelakaan itu. Termasuk korban yang ditabrak Muhammad Farid Andika, telah dimintai keterangan.
“Kemarin sudah saya sampaikan bahwa beberapa saksi sudah kita lakukan pemeriksaan, selalu korban juga dilakukan penyeliaan dan juga si karakter MFA ini sudah kita lakukan pemeriksaan, ” prawacana Yusri
“Hasil pemeriksaan dari beberapa saksi dan beberapa keterangan yang ada bahwa memang ternyata kendaraan roda dua dengan roda empat ini searah, ” sambungnya.
Saat itu, korban bermaksud belok kanan di perempatan Jalan Sugiono. Korban berserakan ditabrak dari belakang.
“Tetapi pada masa itu roda dua hendak membelok ke kanan, sudah menggunakan sein, tapi ditabrak dari belakang oleh pengendara roda empat Fortuner tersebut, inisialnya MFA, ” nyata Yusri.
Objek itu diketahui mengalami luka ringan. Pihak polisi selalu sudah melakukan pemeriksaan ke rumah sakit terkait untuk mengumpulkan bukti-bukti.
“Diperkuat lagi si objek itu luka ringan ada lecet, kita sudah lakukan pemeriksaan ke rumah melempem, untuk visumnya si target. Kemudian alat-alat bukti telah kita kumpulkan semuanya, ” ujarnya.
Diketahui, Muhammad Farid Andika sebelumnya bikin heboh karena kesibukan ‘koboi’ di Jalan Sugiono, Duren Sawit, Jaktim pada Jumat (2/4) dini keadaan. Farid Andika saat itu mengemudikan mobil Fortuner bernopol B-1673-SJV melintas di perempatan dengan kondisi sedang lampu merah.
Pelaku menabrak motor lalu kabur. Pelaku sempat dihadang sebesar pengemudi ojol dan klub hingga mengacungkan senjata obor.
(mea/mea)